Warga AS Khawatir Bepergian ke Luar Negeri, Imbas Kebijakan

Travel76 Views

Warga AS Khawatir Bepergian ke Luar Negeri. Imbas Kebijakan Washington DC, 16 April 2025 – Ketegangan politik global yang dipicu oleh kebijakan kontroversial Presiden Donald Trump dalam masa jabatan keduanya mulai berdampak luas, termasuk pada psikologi warganya sendiri. Kini, semakin banyak warga Amerika Serikat yang mengaku khawatir bepergian ke luar negeri karena takut akan perlakuan negatif dari negara lain akibat citra AS yang menurun drastis.

Kebijakan Trump dan Meningkatnya Ketegangan Diplomatik

Warga AS Tarif Impor dan Ancaman Ekonomi Tingkat Global

Sejumlah kebijakan Trump, seperti peningkatan tarif impor terhadap negara-negara mitra dagang, penarikan dari pakta internasional. Serta retorika tajam terhadap negara-negara sekutu, dinilai memperkeruh hubungan diplomatik Amerika Serikat dengan dunia internasional.

“Bukan hanya soal ekonomi, tapi persepsi publik luar negeri terhadap orang Amerika juga ikut berubah,” ujar Michael Goldstein, analis hubungan internasional dari Boston University.

Mulai Ragu Liburan ke Luar Negeri

Warga AS Ketakutan Akan Stigma dan Perlakuan Tidak Menyenangkan

Fenomena ini bukan sekadar opini. Beberapa warga AS membatalkan perjalanan mereka karena khawatir dianggap mewakili kebijakan yang tak mereka dukung. Salah satu contohnya terjadi pada seorang warga asal California yang membatalkan perjalanannya ke Nepal karena “merasa tidak nyaman bepergian dengan paspor Amerika.”

Sierra Malone, pakar komunikasi digital asal New York, mengaku cemas jelang perjalanannya ke Eropa.

“Dulu saat Trump menjabat pertama kali, saya malu. Tapi sekarang, saya merasa takut,” ungkapnya dalam wawancara dengan media lokal.

Persepsi Dunia Terhadap AS Turun Drastis

Eropa Jadi Kawasan Paling Tidak Ramah Menurut Survei

Survei terbaru dari YouGov menunjukkan penurunan signifikan citra AS di mata warga Eropa. Hanya 20% warga Denmark yang kini memandang Amerika secara positif—angka yang anjlok tajam dari 48% pada tahun lalu. Penurunan persepsi juga terjadi di Swedia, Prancis, dan Inggris.

Penurunan ini berdampak langsung pada sikap warga lokal terhadap turis asal AS. Terutama di wilayah Eropa Barat dan Skandinavia yang selama ini dikenal ramah.

Industri Pariwisata Kena Imbas: Penurunan hingga Rp288 Triliun

Pembatalan Wisata dan Penurunan Kunjungan ke AS

Tak hanya warga AS yang cemas ke luar negeri, para wisatawan asing pun dilaporkan mulai ragu mengunjungi Negeri Paman Sam. Data dari Tourism Economics mencatat, kunjungan wisatawan internasional ke AS diprediksi turun 5,1%, dan diperkirakan menyebabkan kerugian hingga US$18 miliar atau sekitar Rp288 triliun.

Perusahaan tur dari Kanada hingga Eropa mengaku mengalami pembatalan yang signifikan. Bahkan hingga 30% untuk destinasi yang melibatkan turis dari atau ke AS.

Tanggapan Pemerintah: Masih Minim Respons

Warga AS Belum Ada Langkah Konkret dari Gedung Putih

Hingga artikel ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pemerintah federal mengenai kekhawatiran warganya sendiri yang takut bepergian. Padahal, kekhawatiran tersebut berpotensi memicu penurunan minat liburan, belanja luar negeri, hingga perdagangan internasional oleh AS secara individu.

Sementara itu, beberapa anggota senat dari Partai Demokrat menyerukan agar Departemen Luar Negeri membuka jalur informasi bagi yang merasa tidak aman bepergian akibat situasi geopolitik saat ini.

Krisis Citra Warga AS di Mata Dunia Kian Nyata

Situasi ini menandai babak baru dalam tantangan global yang dihadapi Amerika Serikat. Ketika citra negara di mata dunia terus merosot, bukan hanya bisnis dan diplomasi yang terganggu—warga biasa pun menjadi korban dari persepsi negatif yang tak mereka ciptakan.

Ketakutan AS bepergian ke luar negeri adalah refleksi dari dunia yang tidak lagi memandang Amerika sebagai negara yang dihormati, tapi justru dicurigai. Dan jika hal ini terus dibiarkan, dampaknya akan jauh meluas, bahkan bisa menggerus sendi-sendi kepercayaan global terhadap warga Amerika itu sendiri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *